Selasa, 10 April 2012

Sekungkungan Cerita





Lagu Ini Untukmu

Hai gadis.....
Yaaa... kau
kau .....
Kau yang tetangga rumahku
Manis sekali

Bisakah kau menemaniku bernyanyi ?
Walaupun sejenak saja
Dengan menggunakan gitar
Yang tak mampu kumainkan

Sekalipun kau hanya duduk di sampingku
Itu juga baik
Sebab dengan senyum itu darimu
Mebuatku bisa bernyanyi

Dengan senyummu itu
Juga bisa membantuku menciptakan sebuah lagu
Terima Kasih
Laguku ini untukmu


24 Desember 2011


 ----------------------------------------------------------------------------- 

Tolong Lihat

Tolong lihat puisi saya !
Tolong lihat puisi saya !
Tolong lihat puisi saya !
Tolong . . . !
Tolong lihat !
Tolong . . . !
Tolooooooooooooooooonnnnnnnngggg . . . . . . . Lihat Puisi saya !

Aku ingin mengatakan sesuatu
Jadi, tolong dengarkan !

Bahwa,
Aku ingin....
Aku...
Aku...
Aku ingin mengatakan
Aku ingin mengatakan
Aku ingin mengatakan
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.......ku ingin mengatakan
Bahwa, Aku sudah tak Cinta Negara ini lagi.

23 Desember 2011


----------------------------------------------------------------------------- 



Tak Berjudul


Oh.... Tuhan...
Dialah gadis diwaktu itu
Sepertinya aku tak berjumpa lagi di malam ini
Mimpiku menunggu tawaran itu

Oh.... Tuhan...
Senyumnya indah

Walaupun bagi-Mu seyumnya
tak sebanding dengan langit-Mu
Tetapi bagiku senyumnya setara dengan indah langit-Mu

Sebab, Engkaulah yang tak terbatas dan
Akulah yang terbatas.

Aku jatuh cinta pada engkau ya Tuhan
Melaui ciptaanmu yang begitu indah

20 Desember 2011

 ----------------------------------------------------------------------------- 



Aku Turut Prihatin

Oh Kakanda Bangsa !? Prihatinlah Pada Adinda Bangsa
Aku cucu bangsa prihatin kepada Adindamu si Bangsa
Sekalipun Aku tidak begitu tau masalah bangsa
Patutlah Aku si cucu bangsa prihatin walaupun dalam ketidak tahuan

Lakukanlah sesuatu agar Aku bangga kepada Bangsa
Saat ini kata yang Aku bisa katakan sebagai cucu bangsa yaitu
Aku Turut Prihatin.

17 Desember 2011

 ----------------------------------------------------------------------------- 


Sang Pemulung

Aku ingin menjadi seorang guru tanpa murid
Aku ingin menjadi wartawan tanpa surat kabar, dan
Aku ingin Menjadi Penulis tanpa buah karya

Biarlah tidak perlu dibanggakan
Karena aku seorang yang siap menjadi
Kuli tinta dan pemulung kata-kata

8 Desember 2011


 ----------------------------------------------------------------------------- 



Dua Enam Desember


Berdiri aku
Di pinggir susahnya suapan
Kepala yang tak henti mencongak
Menanti petunjuk pada yang Ada

Oh Tuhan...
Tidakkah berdosa jika aku menangis dan marah ?
Tetapi...
Aku lebih takut lagi jikalau engkau yang marah
Takut
Takut sekali
Seperti ketakutan ketika engkau marah

Bagi kami air kan selalu mencari tempat yang rendah
Tetapi bagimu air bisa mencari tempat yang lebih tinggi
Dua Enam Desember
Masih teringat jelas pukulan itu

Duhai langit.... duhai alam raya....
Duhai alam semesta
Dialah yang punya Cinta
Duhai Ada... duhai tidak ada
Aku Percaya


26 Desember 2011


----------------------------------------------------------------------------- 


Cerita dan Doa’ Calon Pemimpin

Negeriku ini penuh dengan orang hebat
Tak kalah dengan Superman, Batman ataupun Ironman
Hebat, bisa terbang, dan keras seperti besi
Negeriku ini penuh dengan artis
Tak kalah dengan pemain sinetron professional
Pandai Ekting jelasnya
Mengagumkan bukan ?
Hahahahaha . . . . . . itulah kehebatan Negeri ku ini

Terkadang saya sendiri bingung
Tak mampu membedakan antara pemimpin Negeri dan artis sinetron
Mereka hanya mampu bersolek
Bertarung seperti difilem laga

Oh… Penguasa jagad raya ini
Kami prihatin sekali dengan negeriku ini
Membuat kami tak bangga lagi pada negeri ini
Saya yakin kekecewaan akan berlanjut pada anakku ini

Tuhan…. Tolong rekomendasikan
Izinkan saya memimpin dan mewarnai Negeri ini nantinya.
Amin…


27 Desember 2011
-----------------------------------------------------------------------------


Mati Tanpa Pamit



Angin seperti mendesis
Hujan malam turun
Menghembus masuk ruangan
Mengusap kulit, mengular kedinginan
Di luar, di tengah keheningan terdengar daun pelindung kering lepas dari ranting

Tiga kali luruh menyentuh genting
Mengusik pikiranku akan makna
Makna kehidupan sebelum kematian
Dari mana dan mau ke mana segala ciptaan yang ada ini
Sementara kerdip lilin menyala tidak seberapa

Lidah-lidah apinya tidak lebih besar dari nyala korek api
Sebentar-sebentar terombang-ambing
Berputar-putar seperti hendak mempertahankan diri dari hembusan angin
Dalam suasana itu engaku bersedekap dada
Seraya memejamkan mata layaknya pertapa yang khusuk memanjatkan doa
Engkau tampak semakin tidak peduli kepadaku
Tampak benar engkau tidak mau tahu akan keinginanku

Kata-kata Engkau yang kutunggu tidak sepatah pun terucap
Pikiranku berputar-putar
Penglihatanku terarah ke segala penjuru ruangan
Semuanya diam membisu
Seperti Engkau!
Dalam suasana seperti itu keputusanku 
Untuk melaksanakan rencana kematian makin bulat meluap-luap
“Mati tanpa pamit lebih baik!”
Pikirku
“Makin cepat mati, makin baik!”
Itu yang menjadi  pertimbanganku.


27  Desember 2011  
-----------------------------------------------------------------------------

Bekal

Seingatku
Kemarin di Kota kau berkata-kata
Sekarang di Desa kau diam
Besok entah dimana kau mati

Bergegaslah kawan kau bicara
Sebelum kau dibicarakan

Kau baik, kau buruk
Kau begini dan kau begitu
Tidak tahu benar yang mana
Entahlah....
Entahlah....
Entahlah....
Informasi itu juga saya terima

Jadi, persiapkan bekalmu mulai saat ini
Atau kita bersama untuk membekali

29 Januari 2012


-----------------------------------------------------------------------------


Sekungkungan Cerita

Terkadang berfikir
Lewat betapapun pikiran berkata
Tanpa tanya !
Gambaran yang menakjubkan di telinga
Disini ?

Kini bayangkan
Laut kini berlangit
Kita yang berbasah
Kemudian ingat !

Lewat lutut yang tidak tegap
Mata yang sulit menangkap bahwa ini pagi
Tetap merasa tak yakin
Tak yakin untuk meyakinkan ruangan terbatas
Bersuara tak terlihat

Namun berbayang kan bergelembung
Gelembung kan naik tak berberat
Hingga ke atas hingga juga bergeming

Di batas nafas dan setengah pemikiran kecil
Mengenai sekungkungan cerita
Ketika memenuhi batin untuk padam dan berkata ini benar


5 Februari 2012


-----------------------------------------------------------------------------