Rabu, 05 Juni 2013



 Taman Bualan Hadiah Untuk Rakyat


Lipatan panasnya matahari yang semakin membentang
Ranting tua dan daun menguning
Tak henti satu persatu berguguran
Wajah tanahpun menjadi murung
Sebab, eloknya taman adalah bagian darinya

Cerita tentang manusiapun seperti itu
Lahan dijadikan kertas demi gelar
Yang katanya impian walau tambahan modal kebohongan
Ilmu dan pengetahuan selama ini dicari
Makin menjauh dan menjadi abstrak kian abadi

Ketika berdiri melantangkan suara
Dan berkata “Aku dari rakyat, berdiri karena rakyat, dan kembali untuk rakyat”
Kemudian dengan santun berkata “Demi Tuhan demi rakyat”
Yah, sebab waktu terus berputar
Lontaran dari mulutpun menjadi basi
Tak sedikit dari yang lain
Menganggap itu adalah bualan semata
Yang dinilai janji dari sang pembual

Maka gugurlah keindahan itu
Gugurlah kepercayaan itu
Gugurlah yang dulunya hijau

Dan pada akhirnya
Murunglah wajah rakyat
Dimana rakyat adalah polisi diraja semesta
Rakyat…
Rakyat…
Suara rakyat suara Tuhan



Ogenk Htk, 5 Juni 2013