Selasa, 26 Juli 2011

Pendidikan Tentang Pendidikan Luar Sekolah


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
UNESCO dengan komisi Edgar faure telah berhasil meletakan asas pendidikan yang fundamental dan berlaku untuk penyelenggaraan pendidikan, yakni asas pendidikan seumur hidup / Ife long edu cation. Sebagai dampak timbulnya asas pendidikan ini, maka dikenallah berbagai bentuk penyelenggaraan pendidikan dan yang diarahkan bagi pendidikan anak, remaja, orang dewasa maupun orang tua baik mereka yang belum bekerja maupun mereka yang telah bekerja.
Penyelenggaraan pendidikan demikian pasti berbeda satu sama lain dan pada umumnya dikenal berbeda system pendidikan yang digunakan, yakni sistem pendidikan sekolah disatu pihak dan system pendidikan luar sekolah di lain pihak. Sebagaimana asas pendidikan seumur hidup, sistem pendidikan luar sekolah telah lama dikenal dan digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang.
B.     Permasalahan
Dengan meninjau ciri-ciri dan klasifikasi pendidikan luar sekolah, maka sasaran pendidikan luar sekolah, tidak mudah ditetapkan seperti pendidikan sekolah. Oleh karena itu, beberapa permasalahan dalam makalah ini diantaranya adalah.
1.      Apa saja sasaran pendidikan luar sekolah untuk pemuda?
2.      Apa saja sasaran pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa?
C.    Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui sasaran pendidikan luar sekolah kepada para pemuda.
2.      Untuk mengetahui sasaran pendidikan luar sekolah kepada orang dewasa.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Alasan-alasan Timbulnya Sistem Pendidikan Luar Sekolah
Secara terperinci dapat diungkapkan bahwa alasan-alasan timbulnya pendidikan luar sekolah adalah:
1.      Kesejarahan
Pada umumnya sementara orang beranggapan bahwa bila memperbincangkan masalah pendidikan maka arientasinya ke dunia sekolah dan menghubungkan guru dengan murid.
Mereka kurang menyadari bahwa sebelum seseorang anak menjadi murid, anak-anak telah memperoleh pendidikan yang telah diberikan oleh keluarganya terutama ayah dan ibunya. Anak-anak bayak belajar di rumah dari ibunya atau orang tuanya di mana dan kapan saja serta menyangkut berbagai hal yang mereka perlukan di dalam petumbuhannya ke arah sempurna
Hal ini seperti diungkapkan oleh Drs. SWARNO bahwa: “Di dalam keluargalah anak pertama-tama menerima pendidikan, dan pendidikan yang diperoleh dalam keluarga ini merupakan pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi anak”.
Jadi jelas, anggapan sementara orang seperti tersebut di atas merupakan pengingkaran terhadap kenyataan yang ada
Di samping itu, sudah selayaknya orang tua mempunyai tanggung jawab moral terhadap pendidikan anak-anaknya agar mereka kelak menjadi orang desa yang tidak tercela.

2.      Kebutuhan Pendidikan
Kesadaran akan kebutuhan pendidikan dari masyarakat semakin meluas seiring dengan munculnya Negara-negara yang baru merdeka dengan segala kekurangannya akibat penjajahan di masa lampau yang berlangsung berpuluh-puluh tahun atau bahkan beratus-ratus tahun.
Sisi lain yang berpengaruh akan kesadaran kebutuhan pendidikan ini adalah kemajuan ilmu dan teknologi, perkembangan ekonomi, perkembangan politik, yang melanda hampir di semua belahan dunia.
Realitas lain adalah makin dibutuhkannya berbagai macam keahlian dalam menyongsong kehidupan yang semakin kompleks dan penuh tuntutan, maka wajar masyarakat menghendaki berbagai penyelenggaraan pendidikan dengan program-program keahlian.
Hal ini berimplikasi pada system dan bentuk-bentuk pendidikan yang dilaksanakan seterusnya dikenal adanya system pendidikan sekolah dan system pendidikan luar sekolah serta ada bentuk pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal.
3.      Keterbatasan Sistem Persekolahan
Di sisi lain system persekolahan, mengharuskan siswa berada dalam bentuk menyeluruh dan kahlian yang sejenis sehingga mereka terasing dari pengetahuan dan keahlian lain. Kekurang / kelemahan sistem persekolahan inilah yang memungkinkan kegiatan pendidikan luar sekolah menerobosnya sehingga terungkaplah pengetahuan dan keahlian yang selama ini dirasakan sebagai kekurangan.
4.      Potensi Sumber Belajar
Di masyarakat teryata tersebar berbagai sumber belajar yang tidak terbilang banyaknya dan sumber belajar demikian dapat bersifat makhluk hidup maupun benda-benda mati. Orang-oang yang ahli, orang-orang yang pintar, orang-orang yang terampil penuh pengalaman merupakan sumber belajar yang bersifat manusiawi sedangkan kepustakaan desa, Koran, Majalah, Kaset, Film, dan bengkel kerja yang ada, merupakan sumber belajar yang bisa memperoleh ilham untuk menemukan kebutuhan yang berguna bagi seseorang. Sumber-sumber belajar tersebut, memberi lapangan bagi penyelenggaraan pendidikan luar sekolah baik berupa kursus dan latihan yang selama ini belum mereka dapatkan dan alami.
5.      Keterlantaran Pendidikan Luar Sekolah
Pada mulanya orang telah menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan yang pada hakikatnya menggunakan system di luar dunia sekolah dan dilaksanakan bersamaan denga pendidikan sekolah biasa, namun kegiatan-kegiatan banyak yang telah ditinggalkan orang.
B.     Definisi Pendidikan Luar Sekolah
Penbahasan tentang pendidikan luar sekolah memang merupakan hal yang menarik, karena :
1.      Pendidikan luar sekolah merupakan sistem baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaanya berbeda dengan system sekolah yang sudah ada.
2.      Dalam pendidikan luar sekolah terdapat hal-hal yang sama-sama pentingnya bila dibandingkan dengan pendidikan luar sekolah, seperti: bentuk pendidikan, tujuannya, sasarannya, pelaksanaannya dan sebagainya.
3.      Jadi dengan pendidikan luar sekolah telah terkandung semua unsure yang disyaratkan oleh sesuatu sistem seperti anak didik, pendidik, waktu, materi dan tujuan. Dengan sistem pendidikan luar sekolah berarti adanya suatu pola tertentu untuk melakukan pekerjaan / fungsi yakni mendidik, pekerjaan / fungsi mana berbeda dengan pekerjaan / fungsi system pendidikan formal.
4.      Mengajar bagaimana caranya belajar
5.      Peranan guru makin sebagai partner anak didik dalam hal belajar.
6.      Ada jalinan hubungan antara sekolah dengan masyarakat dan agar anak-anak tidak terasing dari masyarakat.
7.      Sekolah harus merupakan system nyang terbuka, bagi anak-anak. Dalam hubungannya dengan penerapan asas pendidikan seumur hidup “ sistem pendidikan di sekolah disebut multi ezit etry system ”. Sebab dalam asas pendidikan seumur hidup ini semua orang dapat saja disebutkan sebagai anak didik. Sehingga pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah dapat dipandang sebagai makro maupun mikro dalam hubungannya dengan sistem pendidikan.
C.    Ciri-ciri Pendidikan Luar Sekolah
1.      Tanggung jawab penyelenggaraan lembaga pendidikan luar sekoalah di bagi oleh pengawasan umum / masyarakat, pengawasan pribadi atau kombinasi keduanya.
2.      Beberapa lembaga pedidikan luar sekolah disiplinkan secara ketat tehadap waktu pengajaran, teknologi modern, kelengkapan dan buku-buku bacaan.
3.      Guru-guru mungkin dilatih secara khusus untuk tugas tertentu atau hanya mempunyai kualifikasi professional di mana tidak termasuk identitas guru.
4.      Penekanan pada penyebaran program teori dan praktek secara relatif dari pada pendidikan luar sekolah.
5.      Tidak seperti pendidikan formal, tingkat sistem pendidikan luar sekolah terbatas yang diberikan kredensial.
D.    Sasaran Pendidikan Luar Sekolah
1.      Pendidikan Luar Sekolah untuk Pemuda
a.       Sebab-sebab timbulnya
1)      Banyak anak-anak usia sekolah tidak memperoleh pendidikan sekolah yang cukup
2)      Mereka memperoleh pendidikan yang tradisional
3)      Mereka memperoleh latihan kecakapan khusus melalui pola-pola pergaulan
4)      Mereka dituntut mempelajari norma-norma dan tanggung jawab sebagai sangsi dari masyarakat.
b.      Kelompok-kelompok kegiatan pendidikan luar sekolah antara lain
1)      Klub Pemuda
2)      Klub-klub Pemuda tani
3)      Kelompok Pergaulan
2.      Pendidikan Luar Sekolah untuk orang Dewasa
Pendidikan ini timbul oleh karena:
a.       Orang-orang dewasa tertarik terhadap profesi kerja.
b.      Orang dewasa tertarik terhadap keahlian.
c.       Dalam rangka memperoleh pendidikan di atas dapat ditempuh.
E.     Wadah Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah
1.      Kursus
Kursus tetap memenuhi unsur belajar-mengajar seperti warga belajar, sumber belajar, program belajar, tempat belajar dan pasilitas. Sistem pengajaran dapat berupa ceramah, diskusi, latihan, praktek dan penugasan. Dan pada akhirnya kursus ada evaluasi untuk menentukan keberhasilan dalam Bentuk STTB.
2.      Kelompok Belajar
Kelompok belajar adalah lembaga kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu tergantung pada kebutuhan warga belajar. Program belajar dapat berupa paket-paket belajar dan dapat disusun bersama antara sumber belajar dan warga belajar.
3.      Pusat Pemagangan
Pusat pemagangan adalah suatu lembaga kegiatan belajar mengajar yang merupakan pusat kegiatan kerja atau bengkel sehingga peserta didik dapat belajar dan bekerja.


4.      Keluarga
Keluarga adalah lembaga pertama dan utama yang dialami oleh seseorang dimana proses belajar yang terjadi tidak berstruktur dan pelaksanaannya tidak terikat oleh waktu. Program ini meliputi: nilai-nilai sosial-budaya, sosial politik, agama, idielogi, dan pertahanan keamanan.
5.      Belajar Sendiri
Di pihak lain setiap individu dapat belajar sendiri di manapun dan kapanpun melalui buku-buku bacaan ilmiah, modul, buku paket belajar dan sebagainya.
6.      Kegiatan-Kegiatan Lain
Kegiatan ini dapat meliputi penyuluhan, seminar, dakwah, lokakarya, diskusi panel dan sebgainya.


BAB III
P E N U T U P

A.    Kesimpulan
Pendidikan luar sekolah disebut juga suatu sistem pendidikan yang didalamnya terdapat keumpalan komponen (unsur-unsur) yang saling berhungan dan diorganisir untuk mencapai tujuan. Jadi dengan pendidikan luar sekolah telah terkandung semua unsur yang disyaratkan oleh suatu sistem seperti anak didik, pendidik, waktu, materi dan tujuan. Dengan sistem pendidikan luar sekolah berarti adanya suatu pola tertentu untuk melakukan pekerjaan / fungsi yakni mendidik, pekerjaan / fungsi mana berbeda dengan perjaklanan / fungsi sistem pendidikan formal. Misalnya, sekolah tidak lagi bertugas utama memberikan pelajaran yang berupa faktor-faktor dan pengetahuan hafalan kepada murid dan sekolah tidak lagi merupakan sistem tertutup. Artinya sekolah hendaknya selalu memberi kesempatan pada anak setiap saat untuk memperoleh pendidikan, sehingga: sekolah harus merupakan sistem yang terbuka bagi anak-anak.
B.     Saran
Sebagai suatu proses yang dinamis, pendidikan akan senantiasa berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan umumnya. Salah satu ciri dari perkembangan pendidikan adalah adanya perubahan-perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar, sara dan prasarana, sumber-sumber dan sebagainya. Perkembangan ini sudah tentu akan mempengaruhi kehidupan para siswa baik dalam bidang akademik, sosial maupun pribadi. Oleh karena itu para siswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan setiap perkembangan pendidikan yang terjadi untuk mencapai sukses yang berarti dalam keseluruhan proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Joesoef, Prof Drs. Soeleiman. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bumi Aksara. Jakarta
Sidi, Djati Indra. 2003. Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta : Paramadina
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Tirtarahardja, Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

DAFTAR ISI

Halaman
HALAM JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.     Permasalahan ................................................................................................ 1
C.     Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Menulis ......................................................................................................... 3
B.     Tujuan Pembelajaran Menulis di SD ............................................................. 4
C.     Media Pembelajaran ...................................................................................... 4
D.    Sasaran Media Pembelajaran ........................................................................ 5
E.     Peranan Media Pembelajaran Untuk Siswa SD ............................................ 5
F.      Manfaat Media Pembelajaran ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................................... 7
B.     Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

KATA  PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul  Pendidikan Tentang Pendidikan Luar Sekolah”.
Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar ini bermanfaat dan demi kesempurnaan kedepannya.

                                                             
Unaaha,     Juni  2011

Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar